Setelah menjalin pacaran selama 2 tahun, kesudahannya Dave
(Dimas Anggara) melamar Caramel (Michelle Ziudith) dan mereka berdua pulang ke
Jakarta untuk memberitahukan informasi senang ini. Dalam cerita Film London Love Story 3, Mereka
menetapkan tamasya ke Bali sebelum menikah melainkan disana Caramel terganggu
dengan absensi seorang cowok. Kehadiran cowok hal yang demikian membuat mereka
berdua merasa terganggu dan tak nyaman.
Sejujurnya aku tak bisa mau untuk setidaknya bisa memasang
ekspektasi sebelum nonton Film London
Love Story 3 ini. Sungguh aku tak tahu sebelumnya bahwa Film London Love Story 3 ini telah
hingga pada sekuel ketiganya. Film pertamanya saja belum nonton ( tak ada
niatan untuk nonton juga sih! ), walaupun kedua film sebelumnya konon jadi box
office di Indonesia. Saya mesti memaksa diri dan mbak pacar untuk beranjak ke
bioskop, yang notabene kami bukan penikmat film variasi ini; sebuah film drama
menye-menye. Hingga pada kesudahannya sesudah keluar dari bioskop aku
kebingungan sendiri bagaimana membentuk kata untuk mengulas Film London Love Story 3 ini.
Saya menyesali dengan terlambatnya kami masuk sanggar, cuma
memperhatikan akhir dari adegan pembuka yang ( mungkin ) yaitu adegan terbaik
yaitu munculnya cameo Ramzi sebagai Sam yang kapabel mengocok perut. Jadi, aku
mulai nonton Film London Love Story 3
dari adegan Dave memberi surprise sekaligus melamar Caramel di sebuah yacht
dengan latar belakang menara jam Big Ben. Kejutan yang bisa dibilang kurang
persiapan. Kemudian mereka berdua pulang ke Jakarta lalu berwisata ke Bali
sekaligus nostalgia pertama kali mereka bertemu.
Adegan dalam pertemuan tak sengaja yang di ceitakan dalam Film London Love Story 3, antara
Caramel dengan Rio, yang diperankan oleh Derby Romero, terjadi di sebuah pantai
yang disusul mogoknya kendaraan beroda empat Dave dan meminta bantuan orang
asing yang kebetulan ( lagi ) yaitu Rio. Malam harinya, pasangan itu
menghabiskan waktu di bar yang lagi - lagi Caramel tak sengaja bertemu dengan
Rio di toilet yang sungguh tak wajar. Saya tak tahu kalo ada bar yang toiletnya
jadi satu untuk wanita dan pria. Perselisihan dimulai dengan terjadinya
kecelakaan parah ( kendaraan beroda empat hingga jatuh ke lembah! ) yang
mengakibatkan sakitnya punggung Caramel hingga dia tak bisa berjalan normal
walaupun Dave cuma luka lecet. Dokter pakar, yang kebetulan ( lagi! ) yaitu Rio
berkata terhadap Dave kalo Caramel butuh keajaiban untuk bisa berjalan normal
kembali. Cara hal yang demikian diperlihatkan bagaimana Rio memaksa Saya untuk
berjalan walaupun baru mengerjakan terapi satu bulan. Saya kira sewajarnya
hasil terapi baru bisa menonjol paling tak 3 bulan.
Bagaimana rasa tak berdaya sekaligus ketergantungan membuat
Caramel frustasi hingga menetapkan menghindar dari Dave. Keputusan Saya membuat
Dave membeli tiket kembali ke London. Tiba - tiba lewat mimpi ajaib, Caramel
menjadi sembuh dan bisa berjalan kembali. Walaupun mereka menikah dan hidup
senang. Tamat. Akhir sebuah cerita cinta yang sungguh klise. Saya akhir yang
senang bukan melulu soal menikah dengan orang yang sehat, tak cacat, dan
sempurna. Andai Film London Love Story 3
ini mempunyai akhir cerita yang sedikit berbeda. Saya membayangkan bagaimana
Caramel tetap menikah di atas tempat duduk roda karena dia telah bisa
mendapatkan keadaan dan Dave mendapatkan serta mencintai Caramel apa adanya
seperti komitmennya. Ending akan penuh tangis haru.
